Inisiatif Media Mitigasi Iklim dengan Tanam Mangrove Serentak

Inisiatif Media Mitigasi Iklim dengan Tanam Mangrove Serentak

david-clode-R5ZAUNYSr2g-unsplash

Pada tanggal 25 April 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengadakan aksi Penanaman Mangrove Serentak di 25 lokasi di seluruh Indonesia. Menteri LHK Siti Nurbaya akan memimpin acara di Ekowisata Mangrove, Kapuk Muara, Jakarta Utara. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KLHK, Harian Rakyat Merdeka, Society of Renewable Energy (SRE), Pemerintah Daerah, Green Leader Indonesia, Green Youth Movement, serta berbagai pihak lainnya. Tujuannya adalah untuk mengatasi perubahan iklim, polusi udara, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Penanaman mangrove juga merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program penanaman pohon serentak tahun 2024 yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo. Sejumlah kegiatan penanaman serentak telah dilakukan sebelumnya, melibatkan berbagai pihak dari tingkat nasional hingga lokal. Setiap kegiatan melibatkan Menteri LHK, Wakil Menteri LHK, Sekretaris Jenderal KLHK, serta Pejabat KLHK Pusat, dan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, TNI/Polri, dunia usaha, sekolah/perguruan tinggi, kelompok masyarakat, dan media massa.

Aksi penanaman mangrove serentak ini memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan sekitar:

  1. Mitigasi Perubahan Iklim: Mangrove memiliki kemampuan besar dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, sehingga penanaman mangrove membantu mengurangi konsentrasi CO2 di udara. Hal ini secara langsung berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi efek pemanasan global.

  2. Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup: Mangrove berperan penting sebagai penjaga ekosistem pesisir. Akarnya yang kompleks mampu menyaring polusi dari air dan tanah, serta memberikan perlindungan terhadap abrasi pantai. Dengan demikian, penanaman mangrove membantu dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup di sekitar pesisir.

  3. Rehabilitasi Hutan dan Lahan: Mangrove juga berperan dalam rehabilitasi hutan dan lahan yang terdegradasi. Tanaman mangrove memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kondisi ekstrem seperti kekeringan dan garam, sehingga cocok untuk mengembalikan ekosistem yang terganggu.

  4. Konservasi Keanekaragaman Hayati: Ekosistem mangrove menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang khas. Penanaman mangrove membantu dalam konservasi keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat yang aman dan mendukung bagi spesies-spesies yang bergantung padanya.

Dengan demikian, aksi penanaman mangrove serentak ini tidak hanya memiliki dampak positif secara langsung pada lingkungan sekitar, tetapi juga berkontribusi secara luas dalam upaya konservasi lingkungan dan mitigasi perubahan iklim secara global.

Ajukan pertanyaan
1
Ada bisa yang kami bantu?
Halo Sobat Persada!
Apakah ada yang bisa kami bantu?