Perbedaan Metode Isokinetik dan Non-isokinetik Uji Emisi
Metode Isokinetik adalah metode yang dianjurkan dalam menentukan konsentrasi partikulat pada aliran fluida. Penerapan metode sampling ini dilakukan pada pengukuran debu dan partikel di pembangkit listrik (PLTU), sistem pembakaran furnaces, kilns, dan scrubber. Pengukuran pencemaran udara ambien juga dapat menggunakan metode ini. Sedangkan metode non isokinetik biasanya digunakan untuk menangkap gas polutan dari cerobong seperti halides, Ammonia, Hidrogen sulfide.
Perbedaan Mendasar Pengujian Emisi Metode Isokinetik dan Non-Isokinetik
Perbedaan yang paling signifikan antara sampling non isokinetik dengan sampling isokinetik adalah penentuan laju alir yang sama antara cerobong dengan peralatan sampling sehingga data emisi yang didapatkankan lebih riil dalam menggambarkan konsentarasi polutan pada sistem pembakaran. Apabila laju alir tidak sama pada saat sampling dilakukan (Non Isokinetik) maka konsetrasi polutan yang dianalisa tidak riil, jika kondisi laju alir alat lebih kecil daripada laju alir cerobong maka konsentrasi analisa akan lebih kecil dan sebaliknya jika laju alir alat lebih besar daripada laju alir alat maka konsentrasi polutan yang dianalisis akan semakin besar.
Kendala Lapangan saat Sampling Uji Emisi Metode Isokinetik
Pengambilan sample secara isokinetik seringkali mengalami hambatan dalam penempatan peralatan. Lantai kerja menjadi hal wajib dalam penerapan sampling secara isokinetik. Ukuran peralatan yang besar dan panjang probe sampling harus menjadi acuan agar pekerjaan sampling secara isokinetik dapat berjalan sesuai metode dan tingkat keselamatan terjaga.