Kenapa Kualitas Udara di Ruang Operasi harus diuji Berkala?
Kualitas Udara Ruang dalam area rumah sakit adalah salah satu matrik pengujian yang wajib dilakukan analisa oleh setiap rumah sakit. Hal ini karena ruang operasi adalah tempat yang sangat sensitif mengingat fungsinya sebagai tempat untuk melakukan bedah medis. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kondisi buruk pada pasien karena luka operasi yang masih basah sangat rentan terhadap kuman dan bakteri. Itulah kenapa ruang operasi harus selalu steril, dimulai dari bagian sudut ruangan, peralatan medis, linen atau kain yang digunakan dalam operasi, hingga udara didalam ruangan tersebut.
Apa saja yang mempengaruhi Kualitas Udara Ruang?
Kualitas udara yang paling memiliki risiko tinggi adalah pada matrik uji mikrobiologi udara. Pada kualitas udara ruang operasi rumah sakit dengan angka kuman udara, yang tidak memenuhi syarat melebihi 50%, diperlukan pemantauan serta pengawasan yang disiplin, karena ruang operasi termasuk zona risiko sangat tinggi sehingga angka kuman udara perlu dikendalikan dengan baik agar tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Baku mutu yang ditetapkan menjadi acuan laboratorium uji untuk memastikan apakah kualitas udara ruang tersebut sesuai dengan standar atau perlu perbaikan.
Lantas, apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas udara mikrobiologi suatu ruangan? Jumlah angka kuman yang ada dalam udara ruang biasanya mendapatkan pengaruh dari beberapa faktor. Yaitu seperti kondisi lingkungan fisik yang meliputi: pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, suhu, dan tata letak ruangan yang jarak ruangan dari sumber pencemaran. Bukan hanya itu,kualitas udarra juga dipengaruhi oleh kepadatan pasien, pengunjung yang menjenguk, dan petugas yang ada di dalam ruangan. Faktor lain yang turut berpengaruh antara lain seperti kebersihan perorangan yang menggunakan ruangan tersebut, kebersihan dinding/lantai, dan sistem ventilasi dalam ruang.