
Berbicara tentang green hospital rasa-rasanya masih terlalu jauh menengok realita fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Fasilitas rumah sakit yang tidak merata, kurangnya tenaga kesehatan yang kompeten, biaya pengobatan yang cenderung mahal, dan sebagainya menjadi cermin yang meminta kita refleksi sejenak sebelum jauh membahas gagasan rumah sakit ramah lingkungan dan segala tetek bengeknya.
Tampaknya gagasan yang diawali kata ‘green’ sudah sangat familiar, bahkan terkesan ‘klise’ di telinga kita. Mulai dari green energy, green tech, green economy, bahkan green food menjadi narasi yang awalnya terkesan menarik dan revolusioner, namun lama-kelamaan menjadi angin lalu yang sekadar numpang lewat. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat ditambah dengan ketidakjelasan implementasi mengakibatkan gagasan tersebut terkesan ‘ngawang’ dan berdasarkan klaim sepihak.
Terlebih dengan fenomena green washing yakni klaim dari perusahaan yang mengaku bahwa produk, layanan, atau operasionalnya berbasis ramah lingkungan tanpa adanya tindakan konkret untuk menjaga sustainability lingkungan secara substantif. Tentu MinPer dan Mitra Persada berharap green hospital tidak sebatas menambah tumpukan arsip gagasan indah yang berdebu, menganggur.
Artikel kedua tentang green hospital ini bertujuan mempertajam literatur populer terkait rumah sakit ramah lingkungan yang mudah-mudahan bisa berjumpa secara digital dengan para Mitra Persada yang gemar membaca.
Apa Itu Green Hospital?
Selama ini, istilah Green Hospital kerap disalahartikan sebatas upaya mempercantik area rumah sakit dengan pepohonan atau mengecat dinding berwarna hijau. Padahal, konsep ini jauh lebih luas. Konsep ini berbicara tentang bagaimana rumah sakit dirancang dan dikelola agar mampu menyehatkan manusia sekaligus lingkungan.
Sejak diterbitkannya pedoman Kementerian Kesehatan pada 2018, Green Hospital dipahami sebagai komitmen berkelanjutan—mulai dari pemakaian energi yang efisien, pengendalian limbah medis, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, hingga menciptakan budaya kerja yang peduli ekologi.
Baca Juga : Green Hospital dan Prakteknya pada Pengelolaan Limbah ….
Prinsip Dasar Rumah Sakit Ramah Lingkungan
Berdasarkan pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, rumah sakit di Indonesia dapat mengimplementasikan gagasan Green Hospital dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
a) Mendesain Bangunan yang Menjamin Keamanan dan Keselamatan Pasien
Rumah sakit perlu didesain untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pasien di setiap jengkal dan sudut areanya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan bahan konstruksi yang mampu mereduksi kebisingan, bersifat non toksik, serta dirancang dengan sirkulasi udara dan cahaya yang baik.
b) Desain Bangunan Mengutamakan Kemudahan Pengendalian Infeksi & Kondisi Darurat
Rumah sakit merupakan tempat yang rentan akan terjadinya penyebaran infeksi, virus, dan sebagainya. Hal tersebut juga menjadi bagian dari concern gagasan Green Hospital, dimana bangunan rumah sakit tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, namun juga dirancang untuk meminimalisir penyebaran infeksi serta memudahkan untuk penanganan situasi darurat di area rumah sakit yang membutuhkan mobilitas cepat.
c) Mengutamakan Akses untuk Mobilitas Kegiatan di Rumah Sakit
Akses menjadi salah satu fokus utama dalam implementasi green hospital, dimana desain bangunan rumah sakit perlu memprioritaskan kemudahan akses dan mobilitas untuk seluruh pihak, mulai dari pasien, keluarga pasien, staf, dokter, maupun tenaga medis lainnya.
d) Fleksibel terhadap Kebutuhan & Perkembangan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi
Tuntutan perkembangan zaman juga menuntut ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kesehatan juga berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai garda depan dalam pelayanan kesehatan masyarakat rumah sakit perlu dirancang adaptif menyesuaikan teknologi dan ilmu pengetahuan yang makin berkembang seiring berjalannya waktu.
e) Menerapkan Prinsip Green pada Desain dan Konstruksi Rumah Sakit
Nah, ini menarik karena di pedoman green hospital poin ini juga dijabarkan dalam pembahasan tersendiri. Prinsip ‘Green’ dalam desain dan konstruksi rumah sakit disusun oleh Joint Comission International Accreditation (2008) dengan beberapa fokus poin sebagai berikut :
- Rumah Sakit di masa mendatang harus menjadi tempat yang sehat baik di dalam maupun di lingkungan sekitarnya,
- Mengurangi tingkat toksisitas pada bahan-bahan yang digunakan oleh Rumah Sakit,
- Rumah Sakit harus sesedikit mungkin menggunakan sumber daya energi dan air, serta mengurangi produksi limbah yang dihasilkan,
- Mensejajarkan kesehatan lingkungan dalam mempertimbangkan prioritas sistem kesehatan sesuai ketentuan bangunan hijau,
- Memasukkan “konsep berkelanjutan” dalam pelayanan kesehatan.
Nah, dari 5 poin ini, ada yang Mitra Persada masih kurang pahami? Kalau tidak, MinPer bakal lanjut ke pembahasan berikutnya!
Manfaat Rumah Sakit Lingkungan bagi Pasien & Lingkungan
Gagasan ini dirancang tentu dengan mempertimbangkan aspek kebermanfaatan bagi pihak yang mengimplementasikannya. Pertanyaan berikutnya adalah, jika Mitra Persada menerapkan green hospital dengan baik apa manfaat yang akan didapatkan? MinPer rangkumkan menjadi beberapa poin berikut :
a) Manfaat Kesehatan
Manfaat kesehatan yang diperoleh dari perubahan desain rumah sakit melalui paradigma green hospital diantaranya sebagai berikut :
- Menurunkan tingkat kasus infeksi di rumah sakit,
- Memperbaiki tingkat keselamatan pasien di rumah sakit,
- Memperpendek durasi waktu tinggal pasien.
b) Manfaat Sosial
Selain manfaat secara kesehatan, manfaat green hospital dari aspek sosial yakni sebagai berikut :
- Meningkatkan citra positif sebagai nilai tambah rumah sakit dalam pemenuhan standar yang berlaku,
- Rasa nyaman, relaksasi, dan suasana penyembuhan dari lingkungan rumah sakit serta menciptakan interaksi sosial positif dalam lingkungan rumah sakit,
- Masyarakat rumah sakit mendapatkan pendidikan informal terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya,
- Menciptakan budaya ramah lingkungan pada masyarakat rumah sakit yang berdampak pada terlaksananya penerapan efisiensi penggunan sumber daya rumah sakit.
c) Manfaat Ekonomi
Green Hospital tidak hanya menawarkan manfaat pada aspek kesehatan dan sosial, melainkan juga pada aspek ekonomi yang tentunya menjadi aspek sangat krusial bagi Rumah Sakit, diantaranya :
- Menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit akibat efisiensi penggunaan sumber daya (energi, air, listrik, bahan rumah sakit, dsb).
- Menjamin perlindungan terhadap masyarakat rumah sakit (pasien, pengunjung, karyawan) dari ancaman infeksi rumah sakit, masalah kesehatan, keselamatan kerja, dan sebagainya.
- Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia rumah sakit yang berdampak pada peningkatan kinerja pelayanan.
- Lebih menjamin pelayanan kesehatan yang maksimal dengan desain lingkungan yang hijau, aman, dan nyaman.
- Meningkatkan pendapatan rumah sakit peningkatan jumlah kunjungan pasien sehingga segera mengembalikan nilai investasi yang dikeluarkan dalam penerapa green hospital.
d) Manfaat Lingkungan
Pada akhirnya gagasan green hospital tidak akan jauh-jauh dari manfaatnya bagi lingkungan di sekitarnya sesuai dengan esensi dan tujuan gagasan ini disusun. Adapun manfaat green hospital bagi lingkungan berdasarkan Pedoman Green Hospital oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018 sebagai berikut :
- Terjaganya mutu lingkungan hidup di dalam dan sekitar rumah sakit dari potensi pencemaran limbah rumah sakit,
- Memperkecil dampak negatif lingkungan hidup pada masyarakat rumah sakit yang dapat mempengaruhi masyarakat di dalam maupun sekitar rumah sakit,
- Mencegah dampak negatif akibat penanganan limbah bahan beracun berbahaya (B3) dari rumah sakit,
- Membantu menaati berbagai peraturan perundang-undangan terkait kesehatan, rumah sakit, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Sebanyak itu manfaat yang akan didapatkan Mitra Persada ketika berusaha mematuhi pedoman green hospital dengan sebaik-baiknya. Masa sih masih mau sembarangan memilih partner untuk memberikan solusi terbaik tentang persoalan lingkungan Rumah Sakit kesayangan Mitra Persada sekalian?
Implementasi Konkret di Indonesia
Harapan MinPer ketika menulis artikel ini sederhana, MinPer ingin menunjukkan bahwa gagasan green hospital ini konkret, aplikatif, dan bisa dimulai dari hal-hal kecil untuk diterapkan di Rumah Sakit andalan Mitra Persada sekalian. Contoh sangat jelas dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang memulai realisasi green hospital dari program sesederhana bank sampah serta pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Program sederhana yang jika konsisten dilakukan berpotensi menghasilkan dampak lingkungan yang sangat layak mendapat apresiasi.