Keberhasilan Pengendalian Karhutla Di Masa El Nino Tahun 2023
Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2023, meskipun menghadapi kondisi El-Nino yang lebih kuat dibandingkan 2019, Karhutla berhasil dikendalikan dengan baik. Keberhasilan ini didukung oleh sistem monitoring yang canggih, pengendalian operasional di lapangan yang efektif, serta keterlibatan masyarakat dan tata kelola landscape yang baik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengungkapkan bahwa pengalaman dari tahun 2023 ini dapat menjadi pelajaran penting untuk penanganan Karhutla di masa mendatang.
Sejak kejadian Karhutla besar pada 2015, berbagai dimensi pengendalian mulai diterapkan, termasuk pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan perbaikan sistem penanganan bencana. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti teknik sekat kanal, pembangunan embung, dan sumur bor untuk menjaga watertable. Selain itu, ada integrasi antara kebijakan operasional dan lapangan yang melibatkan sektor swasta. Hasilnya, luas Karhutla pada 2023 berhasil dikurangi sekitar 29,59% dibandingkan 2019, dengan penurunan hotspot sebesar 59,92% dan emisi karbon berkurang 69,74%.
Siti Nurbaya menekankan pentingnya integrasi sistem, kelembagaan, dan leadership yang kuat dalam mencapai keberhasilan ini. Pengendalian Karhutla di masa El-Nino 2023 menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi. Pengendalian permanen Karhutla di Indonesia kini didasarkan pada tiga pilar utama: analisis iklim dan langkah-langkah cuaca, pengendalian operasional, dan pengelolaan landscape, termasuk praktik pertanian tanpa bakar dan pengelolaan gambut yang baik.
Menteri Siti mengingatkan pentingnya menjaga konsistensi kebijakan dan operasional, memperkuat kelembagaan yang ada, dan terus bekerja sama dengan masyarakat lokal. Tantangan ke depan meliputi peningkatan usaha tani untuk small holders dan praktek tata kelola yang berkelanjutan. Semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan terus siap siaga dalam menangani Karhutla. Dengan demikian, lingkungan dapat terjaga, mencegah kabut asap, dan memastikan bumi tetap hijau dan langit tetap biru. Workshop yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan ini menegaskan komitmen bersama untuk terus meningkatkan upaya penanggulangan Karhutla.