Uji Ergonomi: Bagaimana Cara Menentukan Jumlah Sampelnya?
Uji Ergonomi adalah salah satu matrik uji yang wajib dilakukan oleh setiap bidang usaha atau perusahaan untuk memastikan kualitas lingkungan kerja. Namun masih banyak orang yang kebingungan mengenai berapa jumlah sampel yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mengukur nilai ergonomi suatu lingkungan kerja. Pengujian ergonomi ini biasanya menjadi salah satu poin yang dipersyaratkan oleh dinas ketenagakerjaan agar memastikan kesehatan dan keselamatan kerja para tenaga kerja di lingkungan kerja. Dasar regulasi yang menaungi pengujian ini adalah Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI nomor 5 tahun 2018.
Cara Menentukan Jumlah Sampel Ergonomi
Menurut Permenaker no.5 tahun 2018, Faktor Ergonomi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang meliputi cara kerja, alat kerja, dan beban angkat terhadap tenaga kerja. Untuk menentukan jumlah sampel yang diujikan dalam matrik pengujian ergonomi maka bisa dihitung berdasarkan besaran populasi. Minimal sampel adalah 20% dari populasi tiap devisi. Sehingga dapat menghasilkan angka yang valid dan mewakili dari nilai ergonomi masing-masing devisi dalam menjalankan pekerjaannya di lingkungan kerja.
Nilai ambang batas analisa uji ergonomi lingkungan kerja ini juga telah diatur dalam regulasi yang sama yaitu Permenaker no.5 tahun 2018. Regulasi tersebut menyangkup semua matrik uji lingkungan kerja sesuai dengan keputusan Menteri Ketenagakerjaan. Jika nilai ambang batas ergonomi tidak memenuhi syarat maka harus dilakukan perbaikan pada fasilitas kerja agar memenuhi standart yang telah ditetapkan. Jadi bagaimana sobat Persada? apakah ergonomi di lingkungan kerja sobat semua sudah sesuai standart? yuk konsultasi sekarang dengan Persada Laboratorium.