Pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) di Laboratorium
Alat Pelindung Diri (APD) Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja (Depnaker, 2006). Jika di sebuah laboratorium kimia umumnua alat pelindung diri atau APD ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari bahaya paparan bahan kimia. Seperti amonium nitrat, gas, dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap. Alat pelindung mata yang bisa kamu gunakan, yaitu kacamata khusus atau spectacles dan goggles.
Pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk Sampling
Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970, K3 wajib diterapkan seluruh tempat kerja (tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap), di mana pekerja bekerja atau yang sering dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber bahaya. Itulah mengapa Alat Pelindung Diri atau APD ini harus digunakan untuk menghindari cedera atau kerugian dalam kecelakaan kerja pada pekerja. Apalagi ketika pekerja melakukan pekerjaan di ketinggian. APD untuk pekerjaan di ketinggian. Hal yang perlu kita persiapkan adalah Safety Belt, Full Body Harness, Shock Absorber, Lanyard, Anchor Point, Fall Arrester, Lifeline, dan Retractable Lifeline.
Salah satu pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian di PT Graha Mutu Persada adalah pekerjaan Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang biasanya melakukan pengambilan sampel emisi di cerobong dengan ketinggian yang beragam. Itulah sebabnya Alat Pelindung diri atau APD penting untuk digunakan sebelum proses pengambilan sampel sehingga dapat menghindari cedera pada tim sampling yang naik ke cerobong yang tinggi. Dewasa ini, Emisi cerobong adalah matrik uji yang paling sulit pengambilan sampelnya dan harus dilakukan secara hati-hati sehinggga mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja atau K3.