Passive Sampler Sebagai Metode Uji Kualitas Udara
Hai sobat persada? kalian tahu nggak, apa itu metode pengujian kualitas udara pasive sampler? Metode passive sampler merupakan salah satu metode sederhana yang digunakan untuk pengukuran kualitas udara ambien dengan menggunakan parameter ukur SO2 dan NO2. Kegiatan pemantauan udara ambien tersebut bertujuan untuk menyatakan atau menyimpulkan kondisi kualitas udara di provinsi dalam bentuk Indeks Kualitas Udara (IKU) Provinsi yang merupakan salah satu komponen dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Parameter kualitas udara yang diukur dalam metode passive sampler tersebut berupa polutan udara Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
Perkembangan Metode Passive Sampler
Metode passive sampler pertama kali dikembangkan di Inggris dengan menggunakan Pb Candle untuk menjerap polutan sulfur dioksida (SO2) di udara ambien, kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kadar/konsentrasi sulfur dioksida yang terukur. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka penggunaan Pb dihilangkan dan diganti dengan bahan kimia yang ramah lingkungan. Metode passive untuk mengukur mutu udara ambien sampai saat ini masih dipakai dalam pemantauan mutu udara ambien dan sudah diterapkan di jaringan pemantauan di luar negeri seperti dari EANET, Jepang, Australia maupun Eropa.
Keuntungan Metode Passive Sampler
Beberapa keuntungan pemantaun dengan metoda passive sampler adalah tidak memerlukan energi listrik, biaya murah dan mudah ditempatkan karena berukuran kecil. Sementara kekurangannya adalah tidak kontinu dan parameter yang diukur masih terbatas pada NO2 dan SO2. Saat ini Teknik Lingkungan ITB sedang mengembangkan metode passive sampler untuk bisa memantau parameter PM2,5.
Biasanya metode passive sampler ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup suatu wilayah untuk mengetahui kualitas udara pada daerah yang ada didalam tanggung-jawabnya.