Sampah organik dapat diolah dengan berbagai metode, diantaranya dengan metode biopori, komposter karung, dan drum komposter. Ketiga metode ini mudah dilakukan cukup dari rumah saja. Berikut ini adalah penjelasan untuk ketiga metode komposter sampah organik tersebut:
Sampah organik yang diolah dan dijadikan pupuk kompos memiliki kegunaan yang besar untuk tanaman. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Meski demikian, pupuk kompos ini bisa menjadi solusi sebagai pemanfaatan sampah organik.
Sampah organik yang tidak diolah dan dibiarkan menumpuk bisa menimbulkan bencana seperti pertumbuhan zat metana yang dapat meledak suatu saat. Hal ini seperti kasus bencana TPA Luwigajah, dalam bencana itu gunungan sampah meledak dan longsor memakan 127 korban jiwa hingga menghapus 2 desa dari peta yaitu Kampung Pojok dan Cilimus.. Peristiwa tersebut menjadi bukti tentang bahayanya tumpukan sampah jika tidak segera diolah dengan benar.