Pada tanggal 7 Februari 2024, sekitar 1000 bibit pohon jenis Rhizophora sp. ditanam di Pantai Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Kegiatan ini melibatkan 150 orang, termasuk perwakilan dari berbagai lembaga seperti Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa) UPT KLHK lingkup DIY, OPD (Pemda DIY dan Kabupaten), dan masyarakat setempat.
Penanaman tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada acara penanaman pohon di IKN (Ibu Kota Nusantara) akhir tahun sebelumnya. Presiden berharap agar penanaman pohon dilakukan sepanjang musim penghujan tahun 2023-2024. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia pada 2 Februari 2024, dengan tema ‘Lahan Basah Terjaga, Masyarakat Sejahtera’.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, melalui Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) KLHK Ary Sudijanto, menyatakan bahwa penanaman pohon merupakan upaya strategis mengatasi perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ary Sudijanto menekankan urgensi pohon sebagai elemen sentral kehidupan di bumi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penanaman serentak di seluruh Indonesia hingga April 2024, sebagai upaya konkrit Indonesia dalam mengurangi risiko bencana dan mengendalikan perubahan iklim. BPDAS SOP menargetkan penanaman seluas 500 Ha di DIY dan Jawa Tengah, dengan jumlah tanaman mencapai 200.000 batang.
Pohon, khususnya jenis Rhizophora sp. yang ditanam di Pantai Pasir Kadilangu, memiliki manfaat ekologis signifikan, seperti penahan abrasi pantai, penangkap karbon dioksida, dan pencegah pemanasan global. Ekosistem lahan basah juga memberikan manfaat intrinsik dan fungsi kehidupan, termasuk penyimpanan karbon, pengendalian perubahan iklim, dan keberlanjutan biodiversitas.
Menteri LHK mengajak untuk bersama-sama menanam pohon sebagai bentuk komitmen dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Melalui aksi nyata menanam pohon, diharapkan dapat “Bangun Harmoni dengan Alam” dan merawat lingkungan untuk kesejahteraan seluruh mahluk hidup. PT Graha Mutu Persada: Mendukung Keberlangsungan Lingkungan Hidup Melalui Pengujian Kualitas Lingkungan.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, polusi, dan berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati, PT Graha Mutu Persada hadir sebagai solusi untuk membantu pemangku kepentingan dalam memahami dan mengelola dampak lingkungan dari berbagai kegiatan. Perusahaan ini telah mengembangkan kemampuan teknis dan ilmiah yang tinggi dalam melakukan pengujian kualitas udara, air, tanah, dan berbagai parameter lingkungan lainnya.
Keberlanjutan lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau LSM, melainkan juga perusahaan-perusahaan swasta yang secara langsung atau tidak langsung berdampak pada lingkungan sekitar. PT Graha Mutu Persada memahami pentingnya partisipasi sektor swasta dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan lingkungan hidup untuk generasi mendatang.
Dengan tim ahli dan peralatan canggih, PT Graha Mutu Persada siap membantu industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mengukur dan menganalisis dampak lingkungan dari kegiatan mereka. Pengujian kualitas lingkungan yang akurat dan komprehensif akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan guna menjaga keberlanjutan lingkungan.