Emisi Gas Rumah Kaca, Seberapa Berbahaya?

Emisi Gas Rumah Kaca, Seberapa Berbahaya?

emisi

Emisi gas rumah kaca adalah salah satu yang harus kita waspadai karena memiliki banyak dampak ke lingkungan maupun kepada kelangsungan hidup makhluk hidup. Emisi Gas Rumah rumah kaca pada dasarnya adalah gas hasil dari pemanfaatan rumah kaca. Seperti yang diketahui bahwa banyak petani yang memanfaatkan rumah kaca sebagai tempat menanam tumbuhan agar sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah kaca dan membuat udara di rumah kaca tersebut tetap hangat meski di malam hari. Hal ini sangat baik untuk tanaman didalamnya.

Asal Muasal Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Gas-gas rumah kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Gas karbon sebagai pencemar utama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain.

Gas karbon itu terakumulasi di lapisan atmosfer karena tak terserap tumbuhan atau kawasan hutan di darat dan padang lamun serta rumput laut di perairan yang luasannya menciut. Sementara paparan panas matahari, terutama radiasi inframerah, tak bisa terpantul keluar atmosfer karena tertahan lapisan gas rumah kaca (GRK) yang menebal di lapisan udara atas. Itu menyebabkan suhu Bumi terus naik.

Standarisasi Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca

Upaya mereduksi emisi gas rumah kaca yang menjadi tren dunia itu mendorong penetapan standar internasional untuk pengukurannya. Usulan penetapan standar dunia di bidang GRK itu diajukan Indonesia, dalam hal ini Badan Standardisasi Nasional (BSN), kepada Organisasi Standardisasi Dunia (International Organization for Standardization /ISO) pada tahun 2010.

Setelah melalui pembahasan panjang, pada 25 Juni lalu, ISO yang berkantor pusat di Geneva, Swiss, akhirnya menetapkan standar ISO 14080 yakni tentang manajemen gas rumah kaca dan aktivitas terkait. Proposal pembuatan standar ISO yang baru ini dilatarbelakangi target pengurangan GRK yang harus dipenuhi Pemerintah Indonesia pada tahun 2020, yang disampaikan dalam Kesepakatan Paris.

Ajukan pertanyaan
1
Ada bisa yang kami bantu?
Halo Sobat Persada!
Apakah ada yang bisa kami bantu?