Dampak Jejak Karbon Terhadap Perubahan Iklim Bumi
Jejak Karbon yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia tiap harinya terlepas keudara dan menyebabkan jumlah karbon di atmosfer terus mengalami peningkatan. Karbon yang terperangkap di atmosfer inilah yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Dampak dari jejak karbon ini juga sampai pada perubahan iklim bumi. Secara umum, meningkatnya jejak karbon di bumi menyebabkan banyak dampak negatif bagi manusia itu sendiri. Konsekuensinya adalah menimbulkan anomali cuaca/cuaca ekstrem, meningkatnya suhu bumi, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan hujan lebat.
Upaya mengurangi Jejak Karbon di Bumi
Dampak buruk dari peningkatan jejak karbon sangat fatal dan dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Maka dari itu harus dilakukan upaya-upaya yang efektif untuk menurunkan jumlah jejak karbon di udara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi karbon yaitu dengan memeliharan tanaman atau pohon di lingkungan sekitar kita, karena tumbuhan yang berklorofil ini mampu mengolah CO2 menjadi oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. Dengan begitu, karbon di udara akan di serap dan dijadikan oksigen sebagai sumber kehidupan manusia dan hewan di bumi.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini bumi semakin terasa panas, bahkan air laut terus meningkat karena mencairnya glester di kutub bumi. Akibatnya luas daratan di bumi terus terkikis oleh laut. Mari lakukan pelestarian pohon dan tumbuhan untuk menjaga bumi dari pemanasan global dan perubahan iklim. Menanam pohon atau melestarikan tanaman berklorofil dapat mengurangi emisi karbon atau jejak karbon di udara sehingga meminimalisir potensi pemanasan global di Bumi. Sudahkah melakukan analisa kualitas udara di sekitarmu? mari bersama mengawasi dan menjaga kualitas lingkungan dengan pemantauan rutin agar bumi semakin lestari.