Bahaya Food Waste, Bisa Menjadi Bom Waktu

Bahaya Food Waste, Bisa Menjadi Bom Waktu

food waste

Indonesia menjadi negara urutan kedua sebagai negara yang paling banyak menumpuk sampah sisa makanan atau food waste. Setiap warga Indonesia, rata-rata membuang sampah sekitar 300 kg per tahun. Padahal, jumlah sampah tersebut jika dikelola dengan baik dapat mencukupi kebutuhan lebih dari tiga miliar perut lapar manusia dewasa di dunia.

Bahaya dari Food Waste

Abainya Pemerintah dan Kesadaran Masyarakat terkait Food Waste bisa menjadi hal buruk yang mengancam di masa depan. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa pada tahun 2021, sampah makanan menduduki tampuk klasemen limbah yang mengotori Indonesia. Padahal, timbulan ratusan ribu ton sampah makanan dapat menghasilkan gas metana (CH4) sekaligus emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang melecut peningkatan pemanasan global.

Mengacu data World Resources Institute (WRI), sampah makanan atau food waste turut urun 8 persen dari emisi global. Sementara, kandungan CH4 juga berbahaya. Ia memiliki potensi 25 kali lebih beracun dari karbondioksida. Hal ini memiliki dampak yang sangat buruk bagi paru-paru manusia.

Bencana dari Food Waste di Indonesia

Gas Metana jika tidak memperoleh pasokan oksigen cukup dan tertimbun dalam waktu lama, dapat beralih rupa menjadi bom waktu. Satu setengah dekade silam, gunungan sampah setinggi gedung pencakar langit di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat meledak. Peristiwa maut itu terjadi pada tanggal 21 Februari 2005. Kemudian setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Jadi bagaimana sobat persada? Food waste sangat bahaya bukan?..

Ajukan pertanyaan
1
Ada bisa yang kami bantu?
Halo Sobat Persada!
Apakah ada yang bisa kami bantu?